Jumat, 29 Oktober 2021

 

                             KIAT MENULIS CERITA FIKSI





Narasumber : Sudomo,S.Pt
Moderator    : Dail Ma'ruf 

Narasumber Pak Sudomo, S.Pt berasal dari Lombok Nusa Tenggara Barat. Guru  IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB. Selain aktif mengajar beliau masih mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat. beliau mengisi waktu luang dengan menulis fiksi dan berbagi pengalaman selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak di web pribadi www.eigendomo.com

Berawal dari passion untuk menulis fiksi tahun 2009, akhirnya bergabung dengan komunitas menulis fiksi, mengikuti berbagai kompetisi, dan akhirnya benar-benar jatuh cinta dengan tulisan fiksi. menekuninya melalui kelas-kelas menulis fiksi termasuk pernah lolos dalam seleksi workshop menulis cerpen Kompas.

Menurut beliau, banyak alasan mengapa kita harus bisa menulis fiksi. Beberapa hal penting di antaranya, yaitu terkait dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Salah satu komponen dalam AKM atau ANBK adalah literasi, yaitu teks literasi fiksi. Dengan mampu menulis cerita fiksi, seorang guru tentu akan lebih mudah membuat soal latihan AKM untuk muridnya. Setidaknya guru tidak hanya mengandalkan soal latihan dari internet. Namun, guru bisa membuatnya sendiri untuk kebutuhan sehari-hari dalam mengajar.

Untuk mengetahui cara membuat cerita fiksi, tentu harus memperhatikan hal-hal terkait menulis fiksi. Apa saja? latar, tokoh, peristiwa...dstnya
Secara umum sama dengan syarat-syarat menulis bentuk lainnya. Bedanya terletak pada kebiasaan kita sebagai penulis untuk mengembangkan imajinasi.
Bentuk cerita fiksi kebanyakan perbedaan terletak pada jumlah kata dan kompleksitas konflik cerita

nsur-unsur pembentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu tema, premis, latar/setting, tokoh, alur/plot, dan sudut pandang. 

Tema

× Ide pokok cerita;
× Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian
penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas;
× Cara menentukan tema: Menyesuaikan dengan minat, 
mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan
mendengarkan curahan hati;

Premis
× Ringkasan cerita dalam satu kalimat;
× Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, 
rintangan/halangan, dan resolusi;
× Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur
pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat
utuh;
× Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang 
temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan
berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA

Alur/Plot
× Struktur rangkaian kejadian dalam cerita;
× Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur
campuran, alur flashback, dan alur kronologis;
× Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik, 
Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, 
Penyelesaian/ending;
× Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah
tergantung pada jenis alur yang dipilih.

Penokohan
× Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail 
karakter dalam cerita;
× Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan
tritagonis;
× Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku
tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan
penggambaran oleh tokoh lain.

Latar/Setting
× Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya
peristiwa-peristiwa dalam cerita;
× Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, 
latar sosial, latar material, dan latar integral.
Sudut Pandang 
× cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang 
diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;
× Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, 
Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga
Tunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran

proses kreatif menulis cerita fiksi
1. Niat: Motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan
2. Baca Fiksi orang lain: Upaya menemukan bahan belajar/referensi berupa ide,  pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan.
× Contoh Tema: Berkah kejujuran; Pendidikan dan kemiskinan; 
Persahabatan tiga anak SD; Pengalaman siswa selama Belajar di 
Rumah; Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh
3. Ide dan genre: 
× Segera catat saat ide 
mendadak muncul
× Menemukan ide dengan cara
mengembangkan imajinasi
× Pemilihan genre disesuaikan
dengan yang disukai dan
dikuasai
[20.01, 27/10/2021] +62 813-1816-5720: 4. Outline
× Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangun cerita fiksi
× Menentukan tema agar pembaca mengerti
lingkup cerita fiksi kita
× Membuat premis sesuai tema
× Menentukan uraian alur/plot berdasarkan
unsur-unsurnya
× Menentukan penokohan kuat berdasarkan
jenis dan teknik penggambaran watak tokoh
dengan baik
× Menentukan latar/setting dengan
menunjukkan sisi eksotis dan detail
× Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
[20.02, 27/10/2021] +62 813-1816-5720: 5. Menulis
× Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, 
kata unik, konflik)
× Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan
baik dengan cara memaparkan secara jelas
kepada pembaca
× Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal
tokoh
× Menggunakan pertimbangan logis agar tidak
cacat logika dan memperkuat imajinasi
× Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
× Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata 
(diksi)
× Membuat ending yang baik

6. Swasunting
× Dilakukan setelah selesai menulis;
× Jangan menulis sambil mengedit;
× Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan
pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, 
aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
× Usahakan menempatkan diri pada posisi
sebagai penyunting agar tega menyunting
tulisan sendiri;
× Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).

Intnya dalam menulis cerita fiksi kita harus mengembangkan daya fikir imajinasi kita, dan membawa diri kita seolah sedang ada didalamnya,,, ini cocok jika digunakan sebagai refensi anak-anak, karena dengan bercerita itu dapat menjadikan otak anak berkembang 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motivasi Menulis

 pertemuan 26  Motivasi Menulis  Narasunber : Dail Ma'ruf. M. Pd Moderator : Raliyanti  Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wr...