Kamis, 18 November 2021

MENULIS DIKALA SAKIT ( PERTEMUAN 19 )

 


 Apakabar Bapak/Ibu hebat senusantara ? 

InsyAllah semuanya sehat dan tetap semangat ya. Amin. 

Hari ini Senin, 15 November 2021 merupakan pertemuan ke-19, yang artinya tinggal satu pertemuan lagi maka resume bapak/ibu sekalian akan siap dibukukan.

Semangaaaaaaaattttt. Semangat terus jgn kasih kendor ya bapak/ibu selangkah lagi kita akan berada di tangga teratas πŸ’ͺπŸ˜„ namun setelah itu kita ttp harus lebih semangat lagi karena masih ada 10 pertemuan tambahan untuk memupuk motivasi kita semua.

Bapak/ibu hebat yang ku banggakan sekalian

Narasumber yang akan membersamai kita malam ini adalah Bapak Suharto, S. Ag., M. Pd. Beliau akrab dengan sapaan Cing Ato, adapun materi yang akan dibahas malam ini adalah "Menulis dikala Sakit"

Untuk mengefektifkan waktu, sambil menunggu narasumber hadir di tengah-tengah kita yuk kita simak bersama Sekilas tentang Cing Ato

Menulis dikala Sakit


Curriculum vitae


Nama: Suharto (Cing Ato/Cing Ato)

Asal. : Jakarta ( Betawi)

Tugas: MTsN 5 Jakarta

Guru. : Fikih 


Menulis


A. Belajar Menulis

      1. Pelatihan menulis bersama KSGN Akhir Desember 2016 di Wisma UNJ Jakarta, selama 3 hari 2 malam.

      2. Pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas Akhir Desember 2017, selama 3 har i 2 malam

      3. Pelatihan menulis 2017 bersama Om Jay di acara public speaking di Jakarta

      4. Pelatihan menulis 2020 bersama Om Jay angkatan ke 8. ( Dalam kondisi sakit)

      5. Pelatihan Desain cover buku dengan pak Ajhinata (2021)


Narasumber

1. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 17

2. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 19



B. Menulis Buku

     1. Buku ontologi

          1) Bukan Guru Biasa (2016)

          2) Guru Inspiratif (2020)

      2. Buku Solo

          1) Mengejar Azan (2018)

          2) GBS Menyerangku (2020)

          3) Menjadi Pribadi Unggul (2020)

          4) Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)

          5) Belajar Tak Bertepi (2021)

          6) Aisyeh Menunggu Cinta (2021)

          7) Menepis Kesulitan Menulis (2021)

       3. Masih Dalam proses

           1) Kado Spesial Sang Bintang ( tinggal menunggu kisah inspiratif dari murid-murid Yang sukses tembus kuliah keluar negeri Jepang, Turki, Mesir, Yaman, Thailand, dan lainnya)

           2) Lentera Ramadan ( tinggal disempurnakan sedikit insyaallah, sebelum Ramadan sudah terbit.

           3) Cing Ato Berpantun

           4) Cing Ato Berpuisi

           5) Menulis di Kala Sakit

           6) Belajar Fikih ( buku mata pelajaran)

        4. Masih Dalam ide

            1) Menyongsong Pendidikan Abad 21

            2) Menjadi Guru yang dirindukan

            3) Mengubah PTK menjadi Buku

            4) Mengubah Tesis Menjadi buku

            5) dll


Medsos

       1. Instragram ( @Suharto. cingato.cing)

       2. Facebook. ( @ Suharto.cingato.cing)

       3. Blog (Suharto13bolgspot.com) 

                                 (Suharto69blogspot.com)

       4. Aktif di website YPTD

          

Motto Hidup

      

 "Belajar, belajar, dan belajar"


https://youtu.be/tVSJLPutgtU

https://youtu.be/fjpPK_w0Bew

https://youtu.be/uye6FLj30GU

MasyAllah luar biasa sekali perjuangan Cing Ato πŸ‘πŸΌ

Assalamualaikum, bapak dan ibu hebat.

Semoga bapak dan ibu sehat dan sukses semua. Aamiin 🀲

Sebelum berbicara banyak, beliau mengucapkan ribuan terima kasih kepada Om Jay yang telah memberikan kesempatan ketiga untuk bergabung bersama rekan-rekan guru dan profesi lainnya dalam pelatihan menulis gelombang 21 dan 22 ini. Semoga sehat dan sukses selalu.

Begitu juga saya ucapkan terima kasih kepada moderator kita malam ini, bunda Hasima Abdi Putri, Semoga sehat dan sukses selalu. Aamiin.

Bapak dan ibu peserta pelatihan menulis, sebelumnya saya mohon izin untuk berbagi pengalaman menulis. 

Secara teori saya masih banyak kurangnya daripada lebihnya. 

Keberadaan beliau pada pelatihan ini, hanya sekedar memberikan support kepada bapak dan ibu untuk menulis.

Awal Menulis

Sudah lama saya ingin menulis. 

Saya sudah berusaha membeli buku tentang tulis-menulis. 

Saya juga pernah ikut acara jurnalis. 

Tapi tetap saja tidak bisa menulis. 

Pernah saya di undang untuk menulis, tapi katanya hasilnya masih kaku dan kering.

Terus terang saya tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat.

apalagi kalimat yang indah bertabur diksi yang penuh hikmat.

Tapi saya tidak putus asa, 

ketika lagi bumingnya literasi di sekolah atau madrasa

saya memcoba untuk bisa. 

Saya perhatikan peserta didik hanya dipinta membaca buku pada setiap hari Selasa.

Kebetulan saya suka bawa buku, hingga membaca sudah terbiasa.

Di samping membaca beberapa peserta didik dilibatkan dalam tulis-menulis.

Sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi menulis.

Di samping membaca beberapa peserta didik dilibatkan dalam tulis-menulis.

Sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi menulis.

Dari sinilah saya tertarik untuk menulis. 

Saya mencoba mencari wadah pelatihan menulis.

Saya buka Facebook, saya dapati ada pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Di sinilah saya kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga saya sering ikut kegiatan beliau dalam menulis.

Dari sini saya sedikit banyak mengetahui cara menulis, terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang sederhana dahulu, tulis yang kamu bisa dan kuasai, serta mulailah menulis apa yang kamu alami dan rasakan" itulah sepenggal kalimat yang saya pahami sampai sekarang.

Ada kalimat inspiratif yang menjadi kartu nama beliau"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi saya untuk selalu menulis. kemudian saya buat turunannya"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi".

Dari sini saya punya buku antologi pertama " Bukan Guru Biasa" 2016


Saya pun berguru lagi dengan group Media Guru, dari sana beliau menerbitkan buku perdana solo"Mengejar Azan" buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu. 

Dasar ilmunya dari Om Jay lalu dipoles oleh media guru.


Kebahagiaan tak terkira pada saat itu, mempunyai kebanggaan tersendiri mempunyai karya sendiri. Sehingga karya perdana itu beliau  abadikan dengan minta bantuan pelukis untuk melukisnya.

Namun........ 😭😭😭😭😭

Namun, untung tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak. Tetiba badai tornado menghantam dengan dahsyatnya. 

Tubuh ini yang tadinya tinggi, gagah, ganteng dengan sekejap mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. Bahkan napas pun tidak bisa. Jika tidak cepat ditangani. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un 😭😭😭😭😭

1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu.1.5 tahun hanya berbaring dan terkadang suntuk menghampiri.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. Oh my God....😭😭😭😭😭

Menulis Dikala Sakit

Suatu hari handphone istri tertinggal dan berdering. Beliau coba minta asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas dada beliau. Beliau coba untuk menyentuh, Alhamdulillah, bisa terbuka. Dalam hati kecil berkata ke mana ya, handphone milik beliau. sudah 1,5 tahun lepas dari beliau. 

Ketika istri pulang dari sekolah,beliau  pinta HP beliau  dan sekaligus minta dibelikan kartu baru. Karena yang lama mati. Tak pikir panjang istri mencari HP dan membelikan kartu baru.

Terasa hidup kembali.

Beliau berusaha menggunakan HP walau tidak bisa menggenggam, cukup beli alat HP lalu disangkutkan pada jari jempol tangan kiri dan menulis menggunakan jari tengah. Bagus jari manis dan kelingking tertekuk hingga tidak menghalanginya untuk menulis. Karena jari tengah yang terpanjang, maka beliau  gunakan untuk mengetik. Ternyata semua yang terjadi ada hikmahnya. maka itu, saya syukuri saja.

Mulailah melacak akun Facebook beliau, cukup makan waktu 3 hari baru bisa terlacak. Alhamdulillah, sejak itu saya memposting kondisi beliau, hingga banyak simpati dan empati berdatangan.

Dalam hati kenapa beliau tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya beliau  menulis apa yang pernah beliau  baca, lihat, dan beliau dengar. Karena beliau  senang dengan motivasi, maka beliau  hampir setiap hari menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup. Di samping juga menulis tentang apa yang sedang terjadi pada diri beliau. 

Saking asyiknya menulis hingga lupa bahwa diri ini sedang sakit tahunan, tetiba secara perlahan, tapi pasti ada progres yang menggembirakan, tubuh ini mulai bergerak satu persatu. Allahu Akbar.....

😭😭😭😭😭😭

Banyak respon positif berdatangan, hingga banyak yang membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Beliau pun tambah semangat. Sehingga tidak tidur sebelum ketemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 beliau menulis. Menulis sambil rebahan di atas kasur. Setelah beliau bisa duduk baru saya menulis di atas roda. Beliau  menulis di mana saja. Terkadang di atas kasur, di luar rumah ketika menjemur badan, di mobil sambil menikmati macatnya arus lalulintas, di rumah sakit sambil nunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah beliau  menulis. Bahkan ketika sedang terapi pun beliau  suka menulis.


Di RS Sambilenunggu panggilan 


Sambil terapi 

Di tengah perjalanan ada sahabat (Om Jay) yang beliau kenal menghubungi beliau. Lewat WhatsApp dan vicol. Beliau mengajak beliau  untuk ikut pelatihan menulis. Walau dalam serba keterbatasan dan leher masih memakai alat trakeastomi dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Beliau  menyatakan ikut.

Kalau lelah dan pusing beliau  tidak ikut, tapi materinya beliau simpan diaplikasi catatan.

Aplikasi catatan yang ada di HP itu tempat beliau  menulis setelah itu baru beliau share ke blog dan Facebook.

Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi.


Turunan kalimat dari Om Jay ini mujarab.

Kalimat ini sebagai penyemangat beliau, sekaligus beliau pun ingin membangkitkan dan mengajak teman untuk menulis. 

Walau terkadang dinyinyir saya tetap maju pantang surut ke belakang. Karena beliau  ingat pesan Om Dedi"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang.

Apa yang terjadi bapak dan ibu guru yang super. Akhirnya teman beliau satu persatu mengikuti beliau  dan mereka sudah mempunyai karya, bahkan murid beliau pun mengikuti dan sudah menghasilkan karya. Begitu juga teman-teman di medsos, mereka menulis karena terinspirasi dari saya. Eh, jadi haru....😭😭😭😭


Foto beliau  di share ke Kanwil kemenag Jakarta. Dan di respon oleh kasih dan beliau ingin mengadakan wawancara untuk persiapan tgl 26 November hari guru

Benar kata om Jay. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘ super sekali om Jay πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Alhamdulillah, digelombang ini ada sahabat kuliah beliau  yang mengikuti pelatihan ini. Beliau sering minta pendapat saya dan minta dikoreksi. Beliau  pesan jangan hanya menulis resume, coba tulis yang lain. Eeeeh, tulisannya semakin gurih, renyah dengan diksi-diksi keren.... Beliau  saja belum bisa seperti itu.....

Dari sinilah lahir buku demi buku secara estapet. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kemustahilan versus realita berwujud keniscayaan. Kalau kita ingin belajar, belajar, dan belajar pasti kita bisa.

Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba keterbatasan, memegang buku saja beliau susah, begitu juga membuka buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah tangga, beliau bisa membaca buku untuk memperkaya tulisan beliau. Ya, menulis itu identik dengan membaca. Jangan berpikir menjadi penulis kalau malas baca.

Kemudian beliau memcoba untuk membuka laptop walau berat jari ini untuk menekan hurup dan angka, tapi saya paksakan hingga tanpa sadar sebagai media terapi saya jari akhirnya kuat menekan hurup-hurup.p

Beliau indahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop. Saya kelompokkan sesuai tema yang beliau inginkan. Lalu saya edit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan saya berguru dengan pak Akbar zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.

Inilah karya tulis sederhana saya.


Sebelum sakit

1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit

2. GBS Menyerangku (2020)

3. Menuju Pribadi Unggul (2020)

4. Belajar Tak Bertepi (2021)

5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

6.Aisyeh Menunggu Cinte (2021)

7. Menepis Kesulitan Belajar (2021)


Masih dalam proses

1. Kado Spesial Sang Bintang

2. Lentera Ramadan

3. Cing Ato Berpantun

4. Cing Ato Berpuisi

5. Menulis di Kala Sakit


Masih dalam ide

1. Menyongsong pendidikan abad 21

2. Guru Berkharisma

3. Belajar Fikih ( buku pelajaran)

4. Dll.....

Beliau  pun mulai belajar menulis puisi, pantun, dan cara membuat cover. Insyaallah, beliau akan pelajari bagaimana cara layout buku.

Pada saatnya nanti beliau  bisa menulis, membuat cover, membuat layout sendiri, dan terakhir jadi penerbit mayorπŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Menulis saja terus, biarkan orang lain yang menilainya.

Ternyata menulis dikala sakit, banyak yang merespon. Banyak teman guru baik di dunia nyata maupun Maya. Melontarkan kalimat-kalimat sanjungan." Bapak merupakan motivator beliau" " bapak guru inspiratif" " beliau malu pada diri saya bapak yang sakit saja bisa berkarya, sementara beliau  tidak". Itulah di antara kalimat yang terlontar dari para sahabat.

😭😭😭 jadi sedih

Kedatangan yuotuber

Bukan saja mendapat sanjungan dari para sahabat medsos. Ternyata para yuotuber pun sampai datang berkunjung ke rumah dan berjumpa dengan saya. Mereka melabelkan saya sebagai guru motivator yang inspiratif.


 Channel YouTube Sutrisno Muslim

 Channel YouTube Akbar Zaenudin

 Chanel You tube Alumni

https://youtu.be/qhzk01Z7y4w

Beliau tidak menyangka ada orang ngelirik saya untuk diminta menjadi narasumber. Walau dahulu terbersit dalam hati, suatu saat beliau  akan menjadi narasumber.

Pertama datang dari sahabat beliau. dia meminta untuk mengesi pada acara motivasi di grup guru ,tapi beliau tolak karena beliau masih terbatas bicara. Selanjutnya beliau belum mengabarkan lagi. Walau belum terlaksana, setidaknya memberi motivasi kepada beliau. Ternyata ada juga yang melirik.πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Kedua, datang dari Om Jay. Beliau liat nama beliau ada urutan daftar narasumber, tapi terutulis Cang Ato bukan Suharto. Akhirnya beliau cuekin saja. Eh, sudah mendekati waktunya baru saya dihubungi oleh bunda Aam Nurhasanah. Tanpa pikir panjang beliau  sanggupin saja. Jadilah saya mengisi pada pelatihan menulis gelombang 17. Eh, ternyata dipanggil lagi pada gelombang 18 ini. 

Eh, dipanggil lagi pada gelombang 21 dan 22 ini.

Beliau  tidak tahu kalau pada gelombang ini jadi Narsum πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Ada juga tawaran dari komunitas menulis dari tanah rantau beliau tolak karena pelatihan menggunakan zoom, sementara suara beliau  belum jelas. Maka itu, beliau  sedang latihan bicara. Itulah hasilnya video yang di atas πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Sahabat-sahabat superku

Ayo......


Jangan takut untuk menulis, 

Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar.

Awali menulis yang sederhana, yang kita bisa dan yang kita kuasai. 

Mulailah menulis dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah.  

Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motivasi Menulis

 pertemuan 26  Motivasi Menulis  Narasunber : Dail Ma'ruf. M. Pd Moderator : Raliyanti  Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wr...