Minggu, 22 September 2024

 

Judul                  : LUKA TAK SELAMANYA DUKA

Nama Penulis    : Romdiyah, M.Pd

Instasi                : MI. ASH-SHIDDIQIN

Ada satu titik yang mungkin terlihat terang, namun dititik itu ternyata ada sebuah harapan yang tak pernah terduga. Setiap orang pasti punya peristiwa, setiap masa pasti punya pengalaman, baik buruk hidup itu kenyataan, ada susah, ada duka itulah hiasan.

Perjuangan yang tak pernah henti, tak kenal lelah, tak kenal letih, terus berjuang tanpa henti hanya memohon ridho Ilahi. Seorang lelaki yang tak begitu gemuk tubuhnya, namun kuatnya tekadnya yang menjadikan aku hingga sampai saat ini mampu menopang dunia.

Begitu banyak sejarah yang kita lewati bersama, begitu banyak pelajaran yang telah kita alami bersama. Semakin membuatku sadar bahwa hidup ini adalah permulaan menuju kebahagiaan. Sosok itu adalah seorang ayah, dialah yang menjadi panorama hidup hingga aku mampu berdiri sampai saat ini dan beristiqomah tetap selalu di jalan-Nya.

Kami bersama-sama tak pernah merasa malu menjadi seorang pendidik meski kami telah kehilangan sekolah karena hancur oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, tetapi kami tetap bertahan mendidik, mengajarkan siswa-siswi kami di kediaman rumah kami. Hidup kami akhir-akhir ini penuh dengan ejekan, gunjingan, dari orang-orang terdekat, mereka tidak tergugah membantu namun hanya merendahkan kami.

Seperti biasanya setiap pagi kami mendidik dan mengajar di kediaman rumah kami, jumlah siswa semakin habis karena kondisi fasilitas yang sudah tidak memenuhi standar Pendidikan.

Saat itu kami mengajar dengan sisa jumlah guru 3 orang, aku, kakakku dan teman kakakku. Kami mengajar dengan masing-masing memegang dua kelas. Saat itu sisa murid kami itu setiap kelasnya ada yang berkisar 3 – 10 siswa rata-rata dari setiap rombongan belajar.

Kami mengajar di rumah kediaman orang tua kami, saat itu guru-guru yang lain sudah berhenti karena sekolah kami hancur. Dengan tekad kami memulai Langkah terus tanpa gentar tetap istiqomah karena Allah pasti akan menolong hamba-Nya yang sabar.

Kakakku yang sudah terbiasa mengajar di kelas rendah sejak tahun 1998 dia mengajar dengan penuh kesabaran, walau terkadang kami malu saat mengikuti rapat Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) karena kami saat itu sudah tidak memiliki fasilitas sekolah untuk kegiatan belajar mengajar. Kami tiga bersaudara Perempuan yang saat itu duduk di bangku kuliah, disuatu universitas Pendidikan Agama Islam Jakarta. Dengan penuh harap kami berusaha akan Bersama-sama membangun sekolah kami yang hancur. Saat itu sekitar 18 tahun silam kami mengajar tidak pernah memikirkan berapa honor yang kami terima dan bahkan kami tidak mendapat hak pembayaran karena sekolah kami gratis tidak memungut biaya apapun. Atas kekuatan dan do’a walaupun kehidupan kami tidak seberuntung orang lain, tetap dalam hati usaha tidak membohongi hasil, karena kita masih punya sang Khaliq yang maha memberikan kecukupan atas segala kebuhan.

Aktivitas pagi tetap dengan semangat senyuman dan doa terindah seperti biasa kami membagi tugas dengan teman satu perjuangan mengajar dengan pembelajaran kelas rangkap karena saat itu hanya kami berempat yang mengajar di sekolah kami dengan kegiatan pembelajaran di rumah ayahanda kami.

Tanpa malu-malu karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertahan hidup dengan penghasilan yang tidak menentu, saat istirahat tiba akupun mulai beraksi, mengekplor kemampuan yang dimiliki bukan hanya sekedar mengajar, mengurus anak, namun juga harus menjadi seorang pedagang mie Sakura serta gorengan cemilan frozen saat istirahat siswa di sekolah kami dan sepulang sekolah. Aku berdagang di depan halam oran tuaku demi untuk menambah penghasilan kehidupan keluarga keciku walaupun hanya 15.000 yang kuperoleh dari hasil keuntungan dagang tetap aku harus bersyukur karena dengan rezeki itu aku bisa membelikan jajanan untuk anak-anakku yang masih kecil.

Saat ini hanya kata Syukur yang terucap dalam hati, hingga denga napa yang diperoleh kami tetap bertahan hidup walau kami belum mampu memcukupi kebutuhan makan, tetapi masih ada orang tuaku yang selalu mengasihi kami, setiap hari kami hidup dan tinggal Bersama, aku, suamiku dan kedua anakku yang selalu mendapat makan dari orang tuaku dsebabkan keadaan ekonomi kami benar-benar tidak stabil dan sangat kekurangan.

Perjuangan tak hanya berhenti disini dengan kemampuan kami mengajar kami terus dapat meluluskan siswa-siswi kami dan bahkan ada yang sudah menjadi polisi, S1 programmer, perawat dan sebagainya. Tidak ada rasa mundur dalam hati kami disaat kami tak mampu berkata hanya doa yang mampu menembus segala duka yang kami hadapi Bersama.

Beberapa tahun kemudian kami sudah dapat membangun sekolah kami dua local Tingkat, dengan kondisi lantai satu urugan tanah dan halaman teras urugan puing. Untuk menuju ke lantai dua kami harus manaiki tangga yang terbuat dari kayu kaso sambung-sambungan dan sangat lumayan sulit bagi kami menanjak dengan Langkah terburu-buru.

Keesokan harinya seperti biasa saya dan kakak saya nomor dua mengajar Bersama dalam satu ruang yang masing-masing ruang belum terskat dengan dinding. Seperti biasa kami mengajar dengan membawa anak kami yang saat itu berusia sekitar 3 tahun dan bermain Bersama di dalam kelas. Aku dan kakakku sedang menikmati proses belajar mengajar di dalam kelas tiba-tiba terdengar suara seperti benda yang terjatuh sangat kencang sekali ….. buuuuuuuk dilanjut suara jeritan orang disekitar sekolah yang sangat histeris.

Tergesa-gesa kami menuju arah suara, namun apa yang terjadi anak Perempuan kakaku yang berusia 3 tahun itu terjaduh di lantai dasar dengan posisi sudah tak sadarkan diri dan kepala gembur.

Ya Allah …. Hanya suara isak tangis yang bisa kami lakukan, saat itu kakakku pingsan dan anaknya segera dilarikan ke salah satu rumah sakit terbesar kelas A yang ada di daerah kami.

Terenyuh hati, bimbang, gelisah, penuh sesal, ya Allah … haruskah kami melangkah dengan segala kekurangan ini, haruskah kami tetap berjuang dengan segala kesusahan yang selama ini kami hadapi beberapa tahun ini. Satu kata mulai muncul …. Ya Allah aku takut, saat ini aku mulai lemah dengan melihat apa yang terjadi, karena kami mengajar sama-sama membawa anak kami yang usia hamper sebaya beda 6 bulan.

Anak adalah anugerahMu ya Rob, mereka tak salah mengapa mereka harus mendapat sesuatu yang menyakitkan tubuhnya, kami yang salah tak sepantasnya kami berjuang terlalu berlebih, mulailah bisikan ini muncul yang menggoyahkan hati kami. Jika ini merupakan ujian kami pasrah, jika ini merupakan peringatan kami mohon ampun atas semua kelalaian yang terjadi.

Genap 15 hari di rawat dengan diberikan obat otak akhirnya kondisi anak kakakku mulai membaik, tetap bersyukur dan beristiqomah dengan sesuatu takdir yang diterima, mungkinkah kami harus gentar menghadapi semua ini. Ada sosok ayah yang merupakan tokoh agama dalam lingkungan Masyarakat menguatkan tekad kami yang sudah mulai goyah, seandainya akar kami ini sudah kering, daun kami sudah kering mungkin kami akan mulai mundur dan memilih diam seperti tak melihat keadaan kondisi sekolah kami yang sangatlah miris sekali. Segala yang dirasakan semoga tak terulang kembali.

Mulai melangkah Kembali ke depan menata segala yang kurang dengan penuh harap semua ini akan menjadi lebih baik. Atas kehendak takdir Allah siswa kami mulai bertambah, kegigihan kami berkeliling menyakinkan Masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di lembaga Pendidikan kami berbuih hasil. Kerjasama yang sangat luar biasa yang menghantarkan kami tetap berada di jalanMu ya Allah.

Ternyata, belum tuntas sampai disini dunia berputar sesuai dengan garis edarnya, langit tetap biru sesuai dengan hakikatnya, matahari bersinar terang sesuai dengan kodratnya. Pagi itu saat jam Pelajaran sudah dimulai dan anakku sedang beristirahat tidur dipanggillah aku dengan suara yang mengejutkan, akupun berlari menuju suara itu, namun apa yang terjadi anakku yang aku sayangi dan cintai nafasnya begitu cepat perutnya menraik nafas dalam-dalam, dengan derai air mata aku gendong, aku peluk erat tubuhnya dan membawanya ke rumah sakit.

Saat itu kondisiku yang tidak memiliki jaminan Kesehatan dan BPJS yang membuat anakku tak disentuh sedikitpun oleh dokter, dengan penuh harap dan tangis aku dan kakaku meminta bantuan dokter, tanpa uang semua akan sia-sia saat itu, tak sedikitpun yang dapat kami lakukan karena tidak mampu membayar biaya rawat inap anakku saat itu sebesar 500.000,-.

Mirisnya nasib seorang guru dengan penghasilan hanya 150.000 perbulan yang belum tentu dibayarkan rutin setiap bulannya. Dahulu rumah sakit itu milik orang berduit, dahulu itu rawat inap saja kami tidak mampu, dengan nada tinggi dan digebraklah meja salah satu doctor oleh kakakku. “ Hai lihat posisi kepokan saya yang sudah sangat tersiksa, dengan nafasnya yang sesak apakah kalian tega melihat keadaan ini” ucap kakakku. Akhirnya atas pertolongan dari Allah, anakku segara ditangani dokter walau tanpa ada biaya pendaftaran yang kami bayarkan.

Hari berikutnya secercah harapan dan pertolongan datang untuk meminjamkan biaya perawatan terhadap anakku sebesar 3.000.000. Allah tidak pernah membiarkan hambanya seorang diri, Allah maha baik, dan kamipu selalu bersyukur atas segala musibah yang menimpa kami semua.

Sebagai seorang pendidik modal utama merupakan keikhlasan jika dihitung dalam logika matematika dan dikalkulasikan dengan bilangan suatu jumlah hal yang sangat mustahil mampu bertahan hidup dengan penghasilan Rp. 150.000,- namun itu semua keberkahan yang menjadikan semua guru-guru layak dan hidup bahagia. Tahun berjalan dan berganti setelah setelah kurang lebih enam tahun perjuangan itu berlalu semakin ke depan semakin lebih baik.

Rabu, 01 Desember 2021

Motivasi Menulis

 pertemuan 26 

Motivasi Menulis 


Narasunber : Dail Ma'ruf. M. Pd

Moderator : Raliyanti 

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum wr wb.

Apa kabar bapak ibu hebat di seluruh nusantara? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal'afiat dan tetap semangat untuk belajar.

Bapak ibu yang berbahagia. Seyogyanya malam ini Pak Fajar yang akan hadir sebagai narasumber. Namun qadarullah, beliau sdg dalam perjalanan sehingga malam ini beliau tidak bisa hadir di tengah-tengah kita.

Dan Alhamdulillah... Ada Bapak motivator kita yang sudah bapak ibu kenal di grup ini siap untuk menyemangati bapak ibu untuk menghasilkan karya. Beliau adalah Bapak Dail Ma'ruf. 

Bersama bu Rali .... Bpk Dail adalah Alumni Kelas Belajar Menulis Gelombang ke-20 dan beliau adalah ketua kelasnya. Naik kelas dengan cepat, secepat F1.

Dari peserta dan sekarang sudah bermahkota sebagai penulis, kemudian menjadi moderator dan lanjut menjadi narasumber.

Yang masih penasaran, siapa sih Pak Dail? Silakan bapak ibu baca dulu CV Pak Dail.

https://dailalser.blogspot.com/2021/12/cv-dail-maruf-mpd.htm

Malam ini kita akan simak bersama materi dari Pak Dail tentang "Motivasi Menulis."

Malam ini tak teras akita sudah masuk materi ke 26. Kita akan  belajar bersama Bapak Dail tentang  : MOTIVASI MENULIS.

Dalam kegiatan BM upayakan niatnya yang kren. Misalnya ingin belajar jadi penulis, dan kal sudah pinter nulis mau bikin banyak buku yang bermanfaat bagi murid dan orang lain

Kl tidak ada tujuan maka galau.... kaya ABG yang nongkrong di cafe seharian. Gak hasilkan apa apa hanya ngobrol dan katawa ketiwi. Maka mumpung masih ada 4 materi , kita mulai berbenah.

Resume yang sudah dibuat ada berapa, jika belum 20 maka lengkapi. karena menang syarat 1 adalah membuat minimal 20 resume materi BM

jika sudah lebih ya Alhamdulillah, saya juga dulu lengkap alhamdulillah 30. Tapi pas mau dibikin buku galau...untung ada Bu Aam bimbing, dan akhirnya jadi. Mksh Bu Aam mentorku yang Kren Bingit


Ada 3 dalam motivasi : 1. intensitas, 2. arah dan 3.ketekunan

maka intenlah dalam menulis... luangkan waktu. BUKAN nunggu waktu luang.

maka intenlah dalam menulis... luangkan waktu. BUKAN nunggu waktu luang.

Kedua : Arah atau tujuan jelas___ Ingin mahir nulis, maka ikuti Fatwa Guru besar BLOGER Indonesia Om Jay __ MENULISLAH SETIAP HARI, LALU LIHAT APA YANG TERJADI

Dan ketiga harus tekun, kudu allahumma paksakeu, jangan turuti males, capek dan sibuk, luangkan meski hanya 15 atau 30 menit untuk nulis setiap hari di Blog lau posting


itu pikiran awal pa Dail saya kayaknya gak bisa. juga...saat akan bikin buku solo.

Nah ini virus jahat dan paling berbahaya. maka segera install anti virusnya...

yaitu segera hubungi para moderator di BM atau GMLD untung bantu Bapak dan Ibu.

kalau mereka nyerah baru ke bu Aam , bu Kanjeng dan Om jay


Langkah 1 Mulai saja. Mulai saat ini, bukan nanti. Buat Dead line. Jika ada 5 bab isi buku Bapak Ibu maka luangkan waktu 1 bab 2 hari, jadi 1 buku 10 hari. Buat saja naskahnya.

Jangan jadi editor bagi tulisan sendiri, Kacau nanti. Maka fokus tuntaskan naskah, jika berews serahkan ke editor. nanti juga rapih dan enak dibaca. itu pengalaman pa Dail 

Langkah kedua Fokus ketujuan Terbitkan Buku Solo : maka sesibuk apapun, secapek apapun, tetap kudu luangkan waktu untuk lanjutkan kerjaan/ PROYEK BESAR BUKU SOLO.

jika kita fokus ke garis finish maka halangan dan rintangan tak ada diperdulikan. Takbiiir ...

lihat sampai matanya dipakaikan kacamatakuda biar tak lihat kanan kiri apalagi ikutan rumpi. Stop dulu

Dari tiga motivasi tersebut bapak ibu masuk yang mana? kalau tidak ketiga tiganya ya tambahkan aja keempat dan setererusnya




Writing Is My Passion itu antologi pertama beliau  di BM 19 dan 20 tim F1

selanjutnya setiap pekan ikut antologi.
baru bikin 15 dan sedang 5 lagi moga 2020 genap 20 buku antologi ikutan




Contoh  bu Aam dan para penulis sudah punya 5 kekayaan itu. makanya pada subur dsn ketawa melulu. Bahagia insya allah kita mah...

dari tiga manfaat itu alhamdulillah pa Dail tambahannya waktu jadi terasa berguna gak sia-sia' sudah dapat semuanya ... malah 4



Nah yang tengah itu buku solo pa Dail  yang dibimbing Mentor Cantik Bun Aam dari Lebak

SIAPAKAH 10 PENULIS PALING TERLKENAL DI DUNIA ??








KALAU INI? ....jk ROLING 



Nah ini beberapa penulis terkenal di Nusantara

Sang Laskar pelangi nomor wahid






nah kalau ini ustazah , bu guru dan alumni ponpes pastinya kenal banget Bu Asma nadia dan Pak habiburrahman

Semua penulis terkenal semoga menjadi motivasi aamiin 

Jumat, 26 November 2021

PERTEMUAN 22 MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR

 

Assalamu Alaikum warohmatullahi wabarokaatuh......

Selamat malam ...

Sugeng Dalu

Bapak ibu hebat pegiat literasi Nusantara.....

Salam sehat ...dalam penat tetap semangat.... πŸ‘

Senin malam di 22 November 2021 ini kita telah memasuki pertemuan ke 22 dari 30 pertemuan ......

Jangan lupa untuk selalu mengisi link daftar hadir dan melayangkan resume goresan tanpa pena bapak ibu....... πŸ˜€

Kali ini Nara sumber kita adalah Bapak Edi S Mulyanta. Beliau seorang publishing consultan pada penerbit ANDI Yogyakarta, yang merupakan penerbit mayor........

Tak kenal maka tak sayang...

Mari kita berkenalan dengan beliau melalui Profil berikut ..

https://www.pbuandi.com/2021/11/edi-s-mulyanta.html?view=flipcard

Tanpa terasa ternyata sudah gelombang 21 dan 22 Group belajar menulis, semangat masih luar biasa

Era covid 19 ini memang cukup berat bagi semua penerbit, baik penerbit skala kecil hingga penerbit mayor. Semua berlomba untuk hanya sekadar bertahan hidup, dari terpaan covid yang tanpa mengenal pandang bulu serta berimbas ke berbagai sektor.

Sejak Maret 2019, penerbit-penerbit berusaha dengan berbagai cara untuk bertahan dan mencoba tetap eksis dengan berbagai cara.

Hal tersebut membuat dunia penerbitan bergegas untuk mengubah haluan visi misi mereka  ke arah yang lebih up to date, menyongsong perkembangan teknologi yang lebih cepat dibandingkan perkembangan dunia bisnis penerbitan secara umum. Beberapa penerbit yang tidak dapat mengikuti perkembangan jaman, akhirnya mencoba mengurangi intensitas  terbitan bukunya, akhirnya berimbas pula ke jumlah produksi buku mereka, dan memukul pula pendapatan atau omzet buku mereka. Penerbit buku di bawah IKAPI adalah penerbit yang mementingkan UUD (Ujung-ujungnya Duwit) untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Secara otomatis cash flow akan terganggu, sehingga banyak penerbit akhirnya berpindah haluan ke usaha yang lain.

Beliau  akan mencoba memulai dengan penjelasan skala penerbitan, yang sering digunakan untuk menyebutkan penerbit mayor dan penerbit minor (indie).

Pada dasarnya konsep penerbitannya sama, yaitu mempublikasikan hasil tulisan dari penulis yang menjadi mitranya.


Konsep dasar penerbitan adalah sebagai berikut

Tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan industri, dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan karya tulis dari penulis.

Penerbit hanyalan Intermediary atau perantara dalam proses publikasi sebuah tulisan. Tugas penerbit adalah menghasilkan keuntungan dalam setiap terbitannya.

hanyalan hanyalah

Yang membedakan jenis penerbit adalah jumlah atau skala produksi setiap penerbit yang tergabung dalam anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) tersebut.

Skala produksi ini tercermin dalam ISBN setiap buku yang diterbitkan oleh penerbit tersebut. Melalui ISBN ini dapat diketahui penggolongan skala produksi buku yang dihasilkan setiap tahunnya.

ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional, yang diberikan hak oleh negara untuk memberikan nomor-nomor yang dikuasainya tersebut untuk dibagikan kepada penerbit di Indonesia.


Struktur penomoran ISBN

Bapak ibu bisa memperhatikan struktur angka dalam Publication Element tersebut

Nah.. angka di publication element tersebut adalah jumlah produksi buku yang dapat dilakukan oleh penerbit tersebut. Melalui angka ini terlihat berapa kekuatan produksi buku yang diterbitkan oleh sebuah penerbit.

Secara materi terbitan, sebenarnya tidak ada bedanya antara penerbit mayor dan minor. Hanya terkadang penerbit tertentu memilih spesialisasi pada Genre tertentu untuk lebih fokus dalam produksi maupun pemasarannnya.

Secara otomatis. karena jumlah produksi cukup besar, akhirnya penerbit mayor mempunyai saluran pemasaran yang cukup beragam yang sering disebut Omni channel Marketing selain tentunya outlet di Toko Buku.

Yang unik selama pandemi ini, adalah saluran toko buku mengalami kontraksi yang cukup dalam, sehingga saluran outlet toko buku pun menyesuaikan dengan berpindahnya proses pemasaran ke sistem online, maupun digitalisasi materi dalam bentuk media lain selain tulisan.

Tantangan ini cukup berat bagi penerbit-penerbit dengan skala kecil, yang hanya menggantungkan outletnya di toko buku. Karena imbas dari Lock Down diberbagai sentra ekonomi, menjadikan saluran penjualan buku semakin sulit bejualan.

Media-media baru sebagai sarana promosi buku pun berkembang seperti channel Webinar, Podcast, IG Live, WA Group seperti group kita ini, mejadi media promosi yang luar biasa berkembang.

Hal yang unik dari Pandemi ini, adalah Buku Cetak masih menjadi pilihan pembaca dalam memperluas cakrawala pikirnya. Di samping Elektronik Book juga baru dalam taham embrio berkembang.

Penerbit di mata pembaca, menjadi sama, semua berjuang untuk tetap bertahan. Sehingga menjadikan iklim penerbitan secara umum tidak surut selama pandemi ini. Kami selalu tidak kurang dalam menjaring tulisan-tulisan baru yang bermunculan luar biasa banyak selama pandemi.

2 Tahun pandemi, semangat menulis penulis-penulis baru sangat luar biasa, dengan banyaknya tulisan yang masuk di tempat kami. Hal ini tidak diimbangi dengan pendapatan penjualan buku yang sangat tergerus dengan adanya Covid 19 yang telah mencapai gelombang ke 2 di tahun 2021 ini.

Saat awal tahun 2021 penerbit di Indonesia sebenarnya telah mulai bangkit, tercermin dalam pendapatan pada bulan Januari dan Februari yang telah mencapai tahap memantul ke atas.. tetapi sayang masuk di tahap gelombang 2 covid betul-betul meratakan pendapatan ke level yang terendah.

Kami dengan terpaksa melakukan pengereman produksi yang luar biasa ketat dalam mengantisipasi hal tersebut. Strategi yang kami lakukan adalah dengan menyimpan tenaga, energi penulis yang tidak lekang oleh pandemi, dengan tetap melakukan seleksi-seleksi materi buku yang menarik.

Menabung naskah, adalah strategi dalam menghadapi pandemi, walaupun ada hal yang harus dikorbankan yaitu proses cetak fisik buku yang terkendala. Hal ini kami siasati dengan menerbitkan E-Book untuk mempercepat proses penerbitan sebuah buku.

E-book adalah sarana media digital buku yang masih sangat muda, sehingga proses bisnis yang menyertainya belum bisa mengangkat proses industri perbukuan yang masih ditopang cetak buku fisik.

Ke depan kami menyadari, bahwa buku fisik masih akan tetap bertahan. Hanya proses pemasarannya yang berubah mengikuti jaman. E-book akan tetap menarik karena konsep praktis, ramah lingkungan, dan menjanjikan keterbukaan dalam menerima media-media lain sebagai media pengayaannya.

Google dengan sigap juga telah mencoba peruntungannya di era digital ini, yaitu dengan Google Books nya menjadikan konsep digitalisasi e-book sudah mencapai ke industrialisasi digital masa depan.

Tantangan penerbit baik mayor maupun minor, adalah kecepatan dalam menguasai teknologi ini ke depan. Dengan konsep multimedia, pengawinan antara media-media baru, menjadikan buku akan semakin mengecil secara fisik. Apalagi ada konsep baru dalam dunia digital yaitu konsep Metaverse yang diusung Face Book, dunia digital akan semakin kaya.

Penguasaan tekonologi harus cepat dikuasai, sehingga media buku di Indonesia akan semakin maju dalam mengikuti perkembangan jaman. Buku akan diperkaya dengan media-media lain, yang akan saling mengisi kelemahan secara alamiah media-media tradisional tersebut.

Sebagai penulis, harus memberikan pengayaan-pengayaan tidak hanya kemampuan tulis belaka. Akan tetapi pengembangan di sisi penulis harus diberdayakan. Seperti penulis mempunyai Blog, Channel Youtube, Twitter, Podcast, bahkan Tiktok yang dapat dijadikan sarana promosi tulisan bukunya. Hal ini akan memberikan rangsangan penerbit untuk tidak mampu menolak tulisan penulis karena followernya banyak, menjadi selebriti di Youtube, atau Selebriti Tiktok.

Ke depan materi tulisan tidak akan melulu dijadikan alasan penerbit dalam menerbitkan buku, akan tetapi kemampuan penulis dalam membantu mempromosikan tulisan lah yang menjadi primadona penulis-penulis baru

Persaingan penerbit akan semakin keras, tidak memandang penerbit mayor maupun minor. Hal ini karena ke depan proses penerbitan bisa dilakukan sendiri oleh penulis. Lihat saja bang Tere Liye yang dapat memproduksi sendiri tulisannya melalui Google Books.

Memang Genre tertentu penulis dapat bermain sendiri memproduksi bukunya. Pintar-pintar penulis dalam mengelola tulisannya. Ada yang dapat dikerjakan sendiri, ada dapat berkolaborasi penerbit baik minor maupun mayor.

Semua akan jalan di jalannya masing-masing dan tidak akan saling berebut akan tetapi tetap menghasilkan keuntungan

Akhirnya, semua unsur Dunia penerbitan akan menjadi lebih berwarna dan saling menguntungkan dari penulis, penerbit, hingga pembaca buku dengan terbentuknya dunia digital yang cukup menjanjikan ke depannya.

Jangan segan-segan bapak ibu menawarkan tulisannya ke berbagai skala penerbit, karena saat ini konten adalah raja-nya sehingga penerbit memerlukan kesegaran konten yang dapat dikembangkan menjadi komoditas yang menguntungkan.

Pelajari karakteristik penerbitnya, dengan melihat hasil-hasil terbitannya. Setiap penerbit mempunyai kekhasan sendiri-sendiri. Penulis adalah makhluk bebas, yang dapat menawarkan ke semua penerbit. Tinggal kepintaran bapak ibu sekalian dalam mengatur strategi, kemampuan, dan memilah serta memilih penerbitan.

bapak ibu dapat mencoba menulskan di aplikasi Wattpad, follower pembaca bapak ibu di situ biasanya dipantau oleh penerbit-penerbit mayor.

Penerbit minor, juga tidak kalah kreatifnya dalam menjaring penulis. Dengan banyaknya syarat-syarat kenaikan pangkat guru, dosen, hingga guru besar, menjadikan penerbit-penerbit saling bersaing mengisi peluang tersebut.

Hal yang penting sebagai penulis adalah, jaga kejujuran, jaga idealisme, dan selalu belajar dari berbagai genre tulisan orang lain.

Mengukur diri, dan menyesuaikan dengan kemampuan diri, menguliknya akan menjadi daya tawar yang baik bagi tulisan bapak ibu saat ditawarkan ke penerbit.

Ke depan persaingan penerbit tidak hanya antarpenerbit akan tetapi dengan digitalisasi yang menjadikan persamaan derajat antara penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca buku.

Penerbit mayor saat ini tidak kekurangan naskah untuk diterbitkan, hanya kekurangan likuidasi dalam memproses naskahnya menjadi sebuah tulisan atau media lain ke pembaca.

Sehingga saat ini yang menjadi masalah adalah media apa yang sesuai dalam mendukung sebuah terbitan buku.

Demikian sedikit tulsan saya semoga dapat memberikan sedikit gambaran .. bagaimana penerbit tetap bertahan dalam gempuran jaman yang semakin tidak terpredisi seperti sekarang ini.

MENJADI PENULIS PENERBIT MAYOR ( PER-23 )

 PERTEMUAN 23 

MENJADI PENULIS PENERBIT ANDI 
Narasumber :  Joko Irawan 

Moderator : Mr. Bams 

Assalamu'alaikum wr.wb

Haloo semua apa kabar, tetap semangat yah,,, semoga kita semua bisa mengikuti kegiatan BM ini hingga tuntas dan dapat menerbitkan buku solo,, aamiin 

Mr Bams moderator kita malam ini seorang guru di kota Bandung, pada SMP Taruno Bakti. Mengampu mata pelajaran Informatika,,, yu mampir ke    ...........

penamrbams.id 

guruMAU.my.id 

atau ke channel youtube : Pena Mr. Bams

malam ini kita akan belajar banyak dengan bapak Joko Irawan Mumpuni beliau adalah orang yang menahkodai Peneerbit Andi atau biasa dipanggil om Joko 

" Bila kita belajar menulis dengan guru bahasa maka kita akan diajar fokus untuk bagaiman menggunakan tata bahasa yang benar, menggunakan PUEBI dengan tepat, menenmpatkan tanda baca pada tempatnya."

Bila kita belajar menulis dengan para penulis yang telah banyak menerbitkan buku, maka kita akan diberi pengalaman bagaimana beratnya memulai menulis, ditolak penerbit, hingga masa-masa bahagia dan bangga ketika naskahnya diterima dan diterbitkan olah penerbit mayor, apalagi saat bukunya best seller dengan royalty yang gede.

Nah sekarang kita belajar nulis pada penerbit, tetunya akan dilatih, diberi informasi tulisan-tulisan seperti apa yang diinginkan penerbit untuk diterbitkan, bagaimana cara memasukaan naskah hingga bagaimana dimotivasi untuk segera menulis.

kita simak profil narsum kita dulu yu...



Selanjutnya kita akan melakukan placementest, untuk menempatkan diri kita sebenarnya pada posisi apa, dimana terkait dengan tulis menulis buku:


Ketika sudah ada kemauan yang kuat untuk menulis buku, maka pertanyaan selanjutnya adalah kapan mulai menulis dan menulis buku apa? Awas jangan sekedar menulis buku asal jadi bila tidak ingin naskah buku kita ditolak oleh penerbit. Kita harus tahu pertimbangan utama penerbit dalam menerima naskah buku untuk diterbitkan yaitu:

Karena penerbit adalah perusahaan maka kita harus tahu posisi perusahaan itu dimana, dimana pula posisi penulis , pembaca dll. Berikut adalah gambar besar industri penerbitan buku:


Jadi hanya ada 4 pihak utama yaitru Penerbit, Penulis, penyalur, Penulis lalu pembaca atau pasar buku. Namun demikian perkembangan literasi di Indonesia belum seperti yang banyak pihak harapkan karena masih ada hambatan-hambatan didalamnya:

bagimana proses buku mulai dari nasakah masuk sampai jadi buku dan didistribusikan sampai ketangan pembaca:



Rumit kan...? biarin aja itu urusan penerbit..😁😁😁☺️☺️☺️

lalu apa yang akan didapatkan jika penulis bukunya sampai diterima oleh penerbit mayor :

Tentunya semua peserta malam ini semua itu penting apa yang akan didapatkan kecuali NO. 4 yaitu uang karena semua peserta sudah tidak butuh itu ya… hahahaaa
Ini penjelasannya :

Nah sekarang narasumber kita bertanya apakah dari peserta ini sudah punya ide akan menulis buku dengan tema apa? Apakah setelah punya ide bisa langsung bisa menulis buku? Jika dari ide langsung menulis buku ada resiko buku itu tidak laku karena belum tentu ada komsumennya, oleh karana itu setelah punya ide ada biaknya dipastikan dulu siapa sja yang akan menjadi pembacanya. Jadi prosesnya kan menjadi seperti
Karena kreteria penerbit dalam memutuskan apakah suatu nasakah akan diterima dan diterbitkan adalah dengan komposisi prosestase bobot penilaian sebagai berikut:


Kemudian salah satu menentukan apakah nama penulis nya punya nilai jual atau tidak biasanya penerbit akan cek CV dari penulis tersebut kemudian mengkonfirmasi dengan data Google Cendekia, akun sosmednya berapa followernya, berapa jumlah pertemannanya, bera pa jumlah subscribernya dll. Berikut contoh gambar penulis yang memiliki angka tinggi di google cendekia:

Yang paling sering ditanyakan oleh penulis salah satunya adalah”berapa oplah cetak buku tersebut” nah jawabnya tergantung dari apakah tema buku itu memlki daur hidup yang panjang atau pendek, apakah tema buku tersebut memiliki pasar yang lebar? Yang paling besar oplahnya (jumlah eksemplar dicetak) dalah bila memiliki tema dengan daur hidup panjang serta memiliki pasar yang luas, sehingga bias digambarkan denga kwadaran seperti ini:


Kini format konten buku tema buku sudah harus menyesuikan dengan perkembagan pemasaran yang baru yaitu Marketing 5.0. lalu apa yang dimaksud dengan Marketing 5.0 adalah:


Saluran yang ada ditengah toko buku misalnya akan terpangkas, karena pembaca lebh suka beli langsung dari penerbit bias dengan online. Inilah gambar bagimana middleman akan hilang:

Pergeseran perilaku konsumen juga akan mempengaruhi tema-tema buku apa saja yang akan laku. Perhatikan pergeserannya:

Perhatikan pula tema tersebut akan disasar untuk gererasi apa: perhatikan gambar ini:



Jenis tulisan apa yang paling diminati:


Banyak hal baru yang kita dapat malam ini menjadi acuan dan ilmu yang bisa diterapkan untuk modal kita menulis

POINT BUKU PADA KENAIKAN PANGKAT PNS

 PERTEMUAN BM KE 24 


Narasumber : Imron Rosidi

Moerator  : Dail Ma'ruf 

Hallo ... Assalamu'alaikum

Akhir-akhir ini raga ini agak sedikit bingung, terbentur dengan berbagai pekerjaan deadline selain tugas guru, mengelola yayasan milik orang tua dengan berbagai kesibukan, padahal buka laptop dari shubuh sebelum mengajar sudah mengerjakan tugas tambahan tersebut tapi masih bekejar-kejaran dengan  waktu, alhasil tugas BM aku sudah 3 pertemuan banyak yang nunggak, tetap semangat dengan tugas kuliah, tetap semangat juga pastinya ikut kegiatan BM. 

Materi malam ini menulis buku untuk kenaikan pangkat 

Ketika seorang guru jika ingin malakukan kenaikan pangkat harus melakukan PKB ( Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ) yang terdiri atas PD ( pengembangan diri ), Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif. 

Ada dua jenis pengembangan diri yang pertama kegiatan MGMP atau jika pada madrasah KKG ( Kelompok Kerja Guru ) dan diklat fungsional yang diadakan oleh lembaga diklat resmi, perguruan tnggi, dinas pendidikan dan lembaga profesi guru selain itu tidak bisa diakui. 

seorang guru dapat naik pangkat dengan membuat buku pelajaran, buku pengayaan semua itu termasuk publikasi ilmiah dan dapat dinilai untuk naik pangkat bagi PNS.Yang masuk dalam karya inovatif buku novel, cerpen. 

PKB berupa pengembangan diri diwajibkan untuk semua golongan, untuk karya inovatif ke golongan 4a maksimal 50%, tetapi ketika golongan 3 bebas bentuknya PI semua boleh atau KI juga boleh. Sedangkan untuk modul masuk ke buku pengayaan nilainya 1, modul 0,5, dan buku pedoman guru nilainya 1,5, maksimal hanya 1 buku pedoman guru setiap pengajuan kenaikan pangkat. 

Semua guru boleh mengajukan karya seni tidak harus guru dibidang tertentu, semua guru boleh mengejaukan cerpen, puisi atau novel.

Persiapkan diri untuk naik golongan, prepare dengan sebaik-baiknya jika saat waktunya jadi semua sudah siap.


Jumat, 19 November 2021

PEMASARAN BUKU (PERTEMUAN 21 )

 

Narasumber : Agus Subardana. M. M

Moderator : MS Phia 

Kata mutiara : 

Untuk jadi penulis yang dibutuhkan kemauan keras untuk menulis dan kemudian mempraktikkannya,  orang yang hanya mempunyai kemauan untuk menulis namun tidak mempraktikkannya. Maka ia sama saja bermimpi untuk mempunyai mobil tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya. 

Assalamualaikum bapak ibu hebat di seuruh tanah air

Malam ini narasumbernya adalah Bapak Agus Subardana. Beliau adalah direktur bagian pemasaran buku, sedangkan moderatornya adalah Miss Phia Sukabumi. Moderator Andal menguasai beberapa bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jerman, dan Spanyol. Miss Phia alumni gelombang 20 dan merupakan alumni pertama yang menerbitkan buku hasil resume dalam bahasa Inggris. Semoga bisa memotivasi peserta lainnya.

Assalamuaikum Wr. Wb. Selamat Malam, Good Evening, GΓΌtten Nacht 

Ladies & Gents of future famous writers from all over Indonesia!

Tonight, narasumber  Ms.Phia akan membersamai Bapak /Ibu sebagai Moderator dan Pembelajar. Ayo siapkan fokus dengan segelas Teh/Kopi Hangat. Agar jemari selalu kuat merangkai Kata. πŸ’ͺπŸ’ͺ🏽🎊☕πŸ₯§

Bapak Ibu mau tau cara memasarkan buku paling mudah?, dapat royalti dan jangan kaget kalau sampai bisa beli mobil baru ( kata Om jay)?? 

Naaah, tonight kita akan bongkar caranya

Our class tonight seperti biasa akan dibagi menjadi 4 sesi

1.Opening

2. Pemaparan materi

3. Diskusi 

4.Closing

Tema malam ini adalah *Memasarkan Buku* 

Dengan Narasumber yang sangat _expert_ dalam bidang pemasaran, dengan _Loads of Experience_ 

Ayo kita sambut dengan tepuk tangan meriah.Narasumber hebat kita. Bapak *Agus Subandana,M.M.* 

πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸŽŠπŸŽ‰

Sebelum di mulai, pastikan Semua customer di rumah, suami/istri, anak anak dan orang tua sudah terlayani dengan service excellence yaaa. ☺️

Naaah.. Sekarang waktunya kita sambut narasumber hebat kitaa, Bapak Agus Subardana... Dengan tepuk tangan πŸ‘πŸ‘πŸ‘ yang meriah..

Profile narasumber kita malam ini 

Jika masih penasaran tentang narasumber kitaa.. 

Check on my Blog page.. Boleh di baca resume saya mengenai kelas BM saya dengan beliau 
 Jangan lupa tinggalkan pesan dan kesan yaaa☺️
https://msphia-bilingualblogger.blogspot.com/2021/08/books-for-sell.html

Mari kita simak materi kita malam ini bersama narasumber kita : 

Assalamualaikum ...
Salam sejahtera bagi kita semua..
Selamat malam Bpk Ibu Guru yang Hebat...

Puji sukur kita panjatkan kepada Tuhan YME... Kita bisa berjumpa bersama2 untuk berbagi ilmu pengatahuan mengenai strategi Pemasaran buku di saat pandemi ini...


Terimakasih Miss Phia ..telah menjadi Moderator  pada sesi tentang Strategi Pemasaran buku...

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. 
Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Awal bulan maret 2020 wabah covid melanda. Sampai sekarang masih dalam masa pandemi yang menyebabkan perekonomian . Semua sektor usaha menjadi terganggu. Dan sektor usaha seperti penerbitan buku  terganggu 

Puji syukur mulai november ini  buku-buku seluruh indonesia sudah mulai menggeliat membuka diri outlet2nya dan sudah sampai di level 1  untuk seluruh indonesia ada penjualan secara offline masing2 toko buku

Dampak penerbit buku akibat pandemi
1.jaringan toko buku banyaj yang tutup
2. Pengunjung ke toko turun drastis karena dibatasi aturan pemerintah untuk berkunjung ke toko 
3. Penurunan omset toko buku dari 60℅ hingga 90℅ 
4. Selama covid penerbit buku mengurangi jumlah buku yang terbit terutama buku baru dan mengurasi diatribusi ke toko buku 
5. Banyak penerbut gulung tikar atau bangkut 
6.untuk pemasaran buku ke sekolah. Instansi tidak dapat tatap muka atau bertemu langsing sehingga kurang maksimal dalam menawarkan produk buku 
7.semua instansi atau sekolah mengurangi anggatan pembelian buku sehingga anggaran diarahkan untuk kebutuhan covid19 

Pada bulan oktober 2021 mulai pengunjung toko mulai mengunjungi toko2 buku 

Maka dari itu dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , selama pandemic Covid 19 ini supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran buku kita ubah melalui On Line , dan jaringan komunitas secara on line.


Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek dan unik kenapa demikian hal ini dapat dilihat dari jenis2 buku anak. Bisnis. Novel. Pertanian. Pengembangandiri. Peternakan dsb

Dari jenis kategori disini kita, akanmelakukan pemetaan pasar. Strategi pemasaran meliputi faktor mikro dan  Makro. Karena penerbit andi offset sudah mencapai 40th menerbitkan  buku 

Strategi pemasaran buku yg telah kami petakan menjadi 2 yaitu 
1. Strategi Pemasaran buku serangan udara (On Line )
2. Strategi Pemasaran buku melalui serangan darat ( Of line)

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
- Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial 
- Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
- Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
- Menaikan penjualan dan profit 
- Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing 
- Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 
- Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
Target pasar yg kita tuju melalului saluran distribusi toko buku

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
- Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
- Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
- Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
- Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan, Program TAB, Program TAM , dll )
- Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.


Salah satu contoh display  buku di toko 

2. Strategi Pemasaran dengan Directselling 
Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) . 
Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :
- Kunjungan langsung ke tiap sekolah untuk temui kepala Sekolah, bagian kurikulum , Biro umum dll.
- Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .
- Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

Kamis, 18 November 2021

MENULIS DIKALA SAKIT ( PERTEMUAN 19 )

 


 Apakabar Bapak/Ibu hebat senusantara ? 

InsyAllah semuanya sehat dan tetap semangat ya. Amin. 

Hari ini Senin, 15 November 2021 merupakan pertemuan ke-19, yang artinya tinggal satu pertemuan lagi maka resume bapak/ibu sekalian akan siap dibukukan.

Semangaaaaaaaattttt. Semangat terus jgn kasih kendor ya bapak/ibu selangkah lagi kita akan berada di tangga teratas πŸ’ͺπŸ˜„ namun setelah itu kita ttp harus lebih semangat lagi karena masih ada 10 pertemuan tambahan untuk memupuk motivasi kita semua.

Bapak/ibu hebat yang ku banggakan sekalian

Narasumber yang akan membersamai kita malam ini adalah Bapak Suharto, S. Ag., M. Pd. Beliau akrab dengan sapaan Cing Ato, adapun materi yang akan dibahas malam ini adalah "Menulis dikala Sakit"

Untuk mengefektifkan waktu, sambil menunggu narasumber hadir di tengah-tengah kita yuk kita simak bersama Sekilas tentang Cing Ato

Menulis dikala Sakit


Curriculum vitae


Nama: Suharto (Cing Ato/Cing Ato)

Asal. : Jakarta ( Betawi)

Tugas: MTsN 5 Jakarta

Guru. : Fikih 


Menulis


A. Belajar Menulis

      1. Pelatihan menulis bersama KSGN Akhir Desember 2016 di Wisma UNJ Jakarta, selama 3 hari 2 malam.

      2. Pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas Akhir Desember 2017, selama 3 har i 2 malam

      3. Pelatihan menulis 2017 bersama Om Jay di acara public speaking di Jakarta

      4. Pelatihan menulis 2020 bersama Om Jay angkatan ke 8. ( Dalam kondisi sakit)

      5. Pelatihan Desain cover buku dengan pak Ajhinata (2021)


Narasumber

1. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 17

2. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 19



B. Menulis Buku

     1. Buku ontologi

          1) Bukan Guru Biasa (2016)

          2) Guru Inspiratif (2020)

      2. Buku Solo

          1) Mengejar Azan (2018)

          2) GBS Menyerangku (2020)

          3) Menjadi Pribadi Unggul (2020)

          4) Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)

          5) Belajar Tak Bertepi (2021)

          6) Aisyeh Menunggu Cinta (2021)

          7) Menepis Kesulitan Menulis (2021)

       3. Masih Dalam proses

           1) Kado Spesial Sang Bintang ( tinggal menunggu kisah inspiratif dari murid-murid Yang sukses tembus kuliah keluar negeri Jepang, Turki, Mesir, Yaman, Thailand, dan lainnya)

           2) Lentera Ramadan ( tinggal disempurnakan sedikit insyaallah, sebelum Ramadan sudah terbit.

           3) Cing Ato Berpantun

           4) Cing Ato Berpuisi

           5) Menulis di Kala Sakit

           6) Belajar Fikih ( buku mata pelajaran)

        4. Masih Dalam ide

            1) Menyongsong Pendidikan Abad 21

            2) Menjadi Guru yang dirindukan

            3) Mengubah PTK menjadi Buku

            4) Mengubah Tesis Menjadi buku

            5) dll


Medsos

       1. Instragram ( @Suharto. cingato.cing)

       2. Facebook. ( @ Suharto.cingato.cing)

       3. Blog (Suharto13bolgspot.com) 

                                 (Suharto69blogspot.com)

       4. Aktif di website YPTD

          

Motto Hidup

      

 "Belajar, belajar, dan belajar"


https://youtu.be/tVSJLPutgtU

https://youtu.be/fjpPK_w0Bew

https://youtu.be/uye6FLj30GU

MasyAllah luar biasa sekali perjuangan Cing Ato πŸ‘πŸΌ

Assalamualaikum, bapak dan ibu hebat.

Semoga bapak dan ibu sehat dan sukses semua. Aamiin 🀲

Sebelum berbicara banyak, beliau mengucapkan ribuan terima kasih kepada Om Jay yang telah memberikan kesempatan ketiga untuk bergabung bersama rekan-rekan guru dan profesi lainnya dalam pelatihan menulis gelombang 21 dan 22 ini. Semoga sehat dan sukses selalu.

Begitu juga saya ucapkan terima kasih kepada moderator kita malam ini, bunda Hasima Abdi Putri, Semoga sehat dan sukses selalu. Aamiin.

Bapak dan ibu peserta pelatihan menulis, sebelumnya saya mohon izin untuk berbagi pengalaman menulis. 

Secara teori saya masih banyak kurangnya daripada lebihnya. 

Keberadaan beliau pada pelatihan ini, hanya sekedar memberikan support kepada bapak dan ibu untuk menulis.

Awal Menulis

Sudah lama saya ingin menulis. 

Saya sudah berusaha membeli buku tentang tulis-menulis. 

Saya juga pernah ikut acara jurnalis. 

Tapi tetap saja tidak bisa menulis. 

Pernah saya di undang untuk menulis, tapi katanya hasilnya masih kaku dan kering.

Terus terang saya tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat.

apalagi kalimat yang indah bertabur diksi yang penuh hikmat.

Tapi saya tidak putus asa, 

ketika lagi bumingnya literasi di sekolah atau madrasa

saya memcoba untuk bisa. 

Saya perhatikan peserta didik hanya dipinta membaca buku pada setiap hari Selasa.

Kebetulan saya suka bawa buku, hingga membaca sudah terbiasa.

Di samping membaca beberapa peserta didik dilibatkan dalam tulis-menulis.

Sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi menulis.

Di samping membaca beberapa peserta didik dilibatkan dalam tulis-menulis.

Sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi menulis.

Dari sinilah saya tertarik untuk menulis. 

Saya mencoba mencari wadah pelatihan menulis.

Saya buka Facebook, saya dapati ada pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Di sinilah saya kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga saya sering ikut kegiatan beliau dalam menulis.

Dari sini saya sedikit banyak mengetahui cara menulis, terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang sederhana dahulu, tulis yang kamu bisa dan kuasai, serta mulailah menulis apa yang kamu alami dan rasakan" itulah sepenggal kalimat yang saya pahami sampai sekarang.

Ada kalimat inspiratif yang menjadi kartu nama beliau"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi saya untuk selalu menulis. kemudian saya buat turunannya"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi".

Dari sini saya punya buku antologi pertama " Bukan Guru Biasa" 2016


Saya pun berguru lagi dengan group Media Guru, dari sana beliau menerbitkan buku perdana solo"Mengejar Azan" buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu. 

Dasar ilmunya dari Om Jay lalu dipoles oleh media guru.


Kebahagiaan tak terkira pada saat itu, mempunyai kebanggaan tersendiri mempunyai karya sendiri. Sehingga karya perdana itu beliau  abadikan dengan minta bantuan pelukis untuk melukisnya.

Namun........ 😭😭😭😭😭

Namun, untung tak dapat diraih, Malang tak dapat ditolak. Tetiba badai tornado menghantam dengan dahsyatnya. 

Tubuh ini yang tadinya tinggi, gagah, ganteng dengan sekejap mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. Bahkan napas pun tidak bisa. Jika tidak cepat ditangani. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un 😭😭😭😭😭

1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu.1.5 tahun hanya berbaring dan terkadang suntuk menghampiri.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. Oh my God....😭😭😭😭😭

Menulis Dikala Sakit

Suatu hari handphone istri tertinggal dan berdering. Beliau coba minta asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas dada beliau. Beliau coba untuk menyentuh, Alhamdulillah, bisa terbuka. Dalam hati kecil berkata ke mana ya, handphone milik beliau. sudah 1,5 tahun lepas dari beliau. 

Ketika istri pulang dari sekolah,beliau  pinta HP beliau  dan sekaligus minta dibelikan kartu baru. Karena yang lama mati. Tak pikir panjang istri mencari HP dan membelikan kartu baru.

Terasa hidup kembali.

Beliau berusaha menggunakan HP walau tidak bisa menggenggam, cukup beli alat HP lalu disangkutkan pada jari jempol tangan kiri dan menulis menggunakan jari tengah. Bagus jari manis dan kelingking tertekuk hingga tidak menghalanginya untuk menulis. Karena jari tengah yang terpanjang, maka beliau  gunakan untuk mengetik. Ternyata semua yang terjadi ada hikmahnya. maka itu, saya syukuri saja.

Mulailah melacak akun Facebook beliau, cukup makan waktu 3 hari baru bisa terlacak. Alhamdulillah, sejak itu saya memposting kondisi beliau, hingga banyak simpati dan empati berdatangan.

Dalam hati kenapa beliau tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya beliau  menulis apa yang pernah beliau  baca, lihat, dan beliau dengar. Karena beliau  senang dengan motivasi, maka beliau  hampir setiap hari menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup. Di samping juga menulis tentang apa yang sedang terjadi pada diri beliau. 

Saking asyiknya menulis hingga lupa bahwa diri ini sedang sakit tahunan, tetiba secara perlahan, tapi pasti ada progres yang menggembirakan, tubuh ini mulai bergerak satu persatu. Allahu Akbar.....

😭😭😭😭😭😭

Banyak respon positif berdatangan, hingga banyak yang membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Beliau pun tambah semangat. Sehingga tidak tidur sebelum ketemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 beliau menulis. Menulis sambil rebahan di atas kasur. Setelah beliau bisa duduk baru saya menulis di atas roda. Beliau  menulis di mana saja. Terkadang di atas kasur, di luar rumah ketika menjemur badan, di mobil sambil menikmati macatnya arus lalulintas, di rumah sakit sambil nunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah beliau  menulis. Bahkan ketika sedang terapi pun beliau  suka menulis.


Di RS Sambilenunggu panggilan 


Sambil terapi 

Di tengah perjalanan ada sahabat (Om Jay) yang beliau kenal menghubungi beliau. Lewat WhatsApp dan vicol. Beliau mengajak beliau  untuk ikut pelatihan menulis. Walau dalam serba keterbatasan dan leher masih memakai alat trakeastomi dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Beliau  menyatakan ikut.

Kalau lelah dan pusing beliau  tidak ikut, tapi materinya beliau simpan diaplikasi catatan.

Aplikasi catatan yang ada di HP itu tempat beliau  menulis setelah itu baru beliau share ke blog dan Facebook.

Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi.


Turunan kalimat dari Om Jay ini mujarab.

Kalimat ini sebagai penyemangat beliau, sekaligus beliau pun ingin membangkitkan dan mengajak teman untuk menulis. 

Walau terkadang dinyinyir saya tetap maju pantang surut ke belakang. Karena beliau  ingat pesan Om Dedi"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang.

Apa yang terjadi bapak dan ibu guru yang super. Akhirnya teman beliau satu persatu mengikuti beliau  dan mereka sudah mempunyai karya, bahkan murid beliau pun mengikuti dan sudah menghasilkan karya. Begitu juga teman-teman di medsos, mereka menulis karena terinspirasi dari saya. Eh, jadi haru....😭😭😭😭


Foto beliau  di share ke Kanwil kemenag Jakarta. Dan di respon oleh kasih dan beliau ingin mengadakan wawancara untuk persiapan tgl 26 November hari guru

Benar kata om Jay. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘ super sekali om Jay πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Alhamdulillah, digelombang ini ada sahabat kuliah beliau  yang mengikuti pelatihan ini. Beliau sering minta pendapat saya dan minta dikoreksi. Beliau  pesan jangan hanya menulis resume, coba tulis yang lain. Eeeeh, tulisannya semakin gurih, renyah dengan diksi-diksi keren.... Beliau  saja belum bisa seperti itu.....

Dari sinilah lahir buku demi buku secara estapet. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kemustahilan versus realita berwujud keniscayaan. Kalau kita ingin belajar, belajar, dan belajar pasti kita bisa.

Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba keterbatasan, memegang buku saja beliau susah, begitu juga membuka buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah tangga, beliau bisa membaca buku untuk memperkaya tulisan beliau. Ya, menulis itu identik dengan membaca. Jangan berpikir menjadi penulis kalau malas baca.

Kemudian beliau memcoba untuk membuka laptop walau berat jari ini untuk menekan hurup dan angka, tapi saya paksakan hingga tanpa sadar sebagai media terapi saya jari akhirnya kuat menekan hurup-hurup.p

Beliau indahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop. Saya kelompokkan sesuai tema yang beliau inginkan. Lalu saya edit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan saya berguru dengan pak Akbar zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.

Inilah karya tulis sederhana saya.


Sebelum sakit

1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit

2. GBS Menyerangku (2020)

3. Menuju Pribadi Unggul (2020)

4. Belajar Tak Bertepi (2021)

5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

6.Aisyeh Menunggu Cinte (2021)

7. Menepis Kesulitan Belajar (2021)


Masih dalam proses

1. Kado Spesial Sang Bintang

2. Lentera Ramadan

3. Cing Ato Berpantun

4. Cing Ato Berpuisi

5. Menulis di Kala Sakit


Masih dalam ide

1. Menyongsong pendidikan abad 21

2. Guru Berkharisma

3. Belajar Fikih ( buku pelajaran)

4. Dll.....

Beliau  pun mulai belajar menulis puisi, pantun, dan cara membuat cover. Insyaallah, beliau akan pelajari bagaimana cara layout buku.

Pada saatnya nanti beliau  bisa menulis, membuat cover, membuat layout sendiri, dan terakhir jadi penerbit mayorπŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Menulis saja terus, biarkan orang lain yang menilainya.

Ternyata menulis dikala sakit, banyak yang merespon. Banyak teman guru baik di dunia nyata maupun Maya. Melontarkan kalimat-kalimat sanjungan." Bapak merupakan motivator beliau" " bapak guru inspiratif" " beliau malu pada diri saya bapak yang sakit saja bisa berkarya, sementara beliau  tidak". Itulah di antara kalimat yang terlontar dari para sahabat.

😭😭😭 jadi sedih

Kedatangan yuotuber

Bukan saja mendapat sanjungan dari para sahabat medsos. Ternyata para yuotuber pun sampai datang berkunjung ke rumah dan berjumpa dengan saya. Mereka melabelkan saya sebagai guru motivator yang inspiratif.


 Channel YouTube Sutrisno Muslim

 Channel YouTube Akbar Zaenudin

 Chanel You tube Alumni

https://youtu.be/qhzk01Z7y4w

Beliau tidak menyangka ada orang ngelirik saya untuk diminta menjadi narasumber. Walau dahulu terbersit dalam hati, suatu saat beliau  akan menjadi narasumber.

Pertama datang dari sahabat beliau. dia meminta untuk mengesi pada acara motivasi di grup guru ,tapi beliau tolak karena beliau masih terbatas bicara. Selanjutnya beliau belum mengabarkan lagi. Walau belum terlaksana, setidaknya memberi motivasi kepada beliau. Ternyata ada juga yang melirik.πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Kedua, datang dari Om Jay. Beliau liat nama beliau ada urutan daftar narasumber, tapi terutulis Cang Ato bukan Suharto. Akhirnya beliau cuekin saja. Eh, sudah mendekati waktunya baru saya dihubungi oleh bunda Aam Nurhasanah. Tanpa pikir panjang beliau  sanggupin saja. Jadilah saya mengisi pada pelatihan menulis gelombang 17. Eh, ternyata dipanggil lagi pada gelombang 18 ini. 

Eh, dipanggil lagi pada gelombang 21 dan 22 ini.

Beliau  tidak tahu kalau pada gelombang ini jadi Narsum πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Ada juga tawaran dari komunitas menulis dari tanah rantau beliau tolak karena pelatihan menggunakan zoom, sementara suara beliau  belum jelas. Maka itu, beliau  sedang latihan bicara. Itulah hasilnya video yang di atas πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Sahabat-sahabat superku

Ayo......


Jangan takut untuk menulis, 

Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar.

Awali menulis yang sederhana, yang kita bisa dan yang kita kuasai. 

Mulailah menulis dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah.  

Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain.

  Judul                  : LUKA TAK SELAMANYA DUKA Nama Penulis     : Romdiyah, M.Pd Instasi                : MI. ASH-SHIDDIQIN Ada sa...