Senin, 18 Oktober 2021


MENGATASI WRITER'S BLOCK 


Terkadang tulisan itu tercurah dari apa yang kita rasakan, menulis adalah mencurahkan isi hati, namun saat diri ini sedang melow tulisanpun menjadi ikut-ikutan melow. Kejujuran itu dibutuhkan dalam diri seseorang namun apakah dengan tulisan yang kita buat akan membuat hati orang yang membaca menjadi mellow,,, ingin rasanya kukatakan pada dunia bahwa aku bahagia, namun saat terpintas bayangannya.... keadaan merubah segalanya, dan akhirnya kugores lembar blogger ini dengan mengikuti kegiatan malam ini, pertemuan 7 semoga bisa mengisi hariku lebih positif dab menghapus pilu... 

Kegiatan BM malam ini dengan narasumber yang bernama Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Beliau pernah meraih Penghargaan Bupati Subang (2020), pula peraih Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021). Prestasi literasinya yang membanggakan hingga karyanya yang mampu menembus Penerbit Mayor, memberikan jejak prestasi  literasi yang baik bagi tanah Subang.

๐Ÿ‘‰Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

WB juga tidak terbatas pada penulis buku saja. Blogger, mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir, screen writer (penulis naskah seperti untuk film, sinetron), script writer (penulis teks untuk dibacakan pembaca berita), dll juga bisa mengalami WB.

Dalam sebuah artikel di idntimes disebutkan bahwa berdasarkan sebuah penelitian dari Yale psychologists pada tahun 1970 dan 80-an yang akhir-akhir ini kembali ditinjau New Yorker, writer's block merupakan hal yang konkrit dan fenomena yang bisa diatasi.


Untuk memahami fenomena ini, dua orang psikolog, Jerome Singer dan Michael Barrios pun mengadakan sebuah penelitian terhadap para penulis dengan latar belakang berbeda.

Dari berbagai sumber lain yang saya baca, serta hasil pengamatan saat menjadi narasumber, bisa saya simpulkan beberapa penyebab WB, yaitu :

๐Ÿ‘‰ Mencoba topik /metode topik baru dalam menulis

๐Ÿ‘‰ stress

๐Ÿ‘‰ lelah fisik atau mental 

๐Ÿ‘‰ Terlalu perpekvionis

Topik yang asing atau mencoba metode baru dalam menulis bisa membuat kita mengalami WB.

Bagaimana solusinya?

Antara lain bisa dengan mempelajari lebih seksama terkait metode baru tersebut (misal terbiasa menulis cerpen kemudian harus menulis KTI). Atau jika terkait tema, kita bisa jeda sedikit saat menulis lalu membaca referensi tambahan terkait tema untuk memperkaya wawasan dan kosa kata.

Stress juga bisa jadi penyebab WB.

Anda yang terlalu khawatir dengan penilaian orang, bisa jadi menyimpan tulisan untuk dikenang. #eh alias disimpan sendiri.

Untuk kasus ini, saya selalu ingatkan pada diri sendiri bahwa "kita tak akan pernah bisa membuat semua orang suka dengan kita, tapi yakinlah bahwa apa yang kita tulis akan tetap bermanfaat minimal bagi diri sendiri (bukankah menulis pun bisa jadi terapi psikologi?  WB bisa juga menjadi indikator bahwa fisik/mental kita sedang lelah. Banyak pekerjaan misalnya. Selain lelah fisik, work under pressure juga bisa menyebabkan kita lelah secara mental. saat ini terjadi, yuk ambil nafas sejenak dan rehatlah dan refresh kembali hati, fisik dan pikiran kita.

Hal lain yang juga bisa menjadi penyebab WB adalah terlalu perfeksionis. Misal tulisannya harus dibaca ratusan dan ribuan orang (kalo gak gitu gak akan nulis). Tulisannya harus jadi juara lomba (kalo gitu mungkin g bakal ikut lomba). Memiliki target dalam menulis itu penting. Tapi jangan sampai hal tersebut membuat kita terlalu perfeksionis sehingga malah kehilangan ide ide baru untuk menulis.

Memiliki target dalam menulis itu penting. Tapi jangan sampai hal tersebut membuat kita terlalu perfeksionis sehingga malah kehilangan ide ide baru untuk menulis.

Melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kita kerjakan saat ini. Dengan melakukan kegiatan menulis bebas secara rutin, kita bahkan bisa menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain. Ini tentu saja bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit WB.

Tetap semangat katakan pada dunia isi hatimu lewat goresan dari setiap cerita hatimu ...

Katakan pada dunia,, aku mampu dan bisa melewati semua ,,,,

tak ada yang tak mungkin,,,, 

Karena Allah bersama kita,,,, 

Bertambah teman baru, bertambah silaturahmi lewat group BM dan bertemu dangan orang-orang hebat sang penggores tinta yang menginspirasi dunia .....


6 komentar:

  1. Pembukaan yang hebat, pembaca dapat merasakan haru, entah apa yang terjadi dengan penulisnya. Do'a kami semoga selalu bahagia Dan selalu dikelilingi orang2 yg diminta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Mks bu.. Hati senin adalah hati pilu bu.. Anakkumeninggak pada hati senin.. Jd sampai saat jni tetao saja spt mellow dihari ini

      Hapus
  2. Dikelilingi orang2 yg dicinta ๐Ÿ™๐Ÿ™

    BalasHapus

Motivasi Menulis

 pertemuan 26  Motivasi Menulis  Narasunber : Dail Ma'ruf. M. Pd Moderator : Raliyanti  Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum wr...